Kisah Rudy lulus peperiksaan Studienkolleg menarik perhatian saya. Rudy dianggap pelajar yang ‘kurang pintar’ oleh anak-anak Indonesia yang sekuliah dengannya di Jerman, hanya kerana beliau tidak memperolehi biasiswa.
”Saat teman-teman Indonesianya yang baru pulang liburan mendengar kabar (Rudy lulus Studienkolleg) itu, mereka juga ikut berasa senang. Pasti ujiannya gampang, anak bukan penerima beasiswa saja bisa lulus tiga besar,pikir mereka. Orang yang tidak qualified untuk beasiswa saja bisa lulus, apalagi kita. Akibatnya, mereka menyepelekan ujian itu. Mereka ikut ujian dan ternyata nilai mereka pas-pasan, malah ada yang gagal. Mulai saat itulah, asumsi mereka terhadap Rudy sebagai anak yang kurang pintar dan tidak qualified berubah”.
